Sunday, September 7, 2008

Antioksidan dan penyakit jantung aterosklerosis

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa mereka yang minum vitamin E dan C dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit jantung koroner (PJK).

Hal ini sesuai dengan hipotesis "modifikasi oksidatif", yang mengemukakan bahwa awal dari proses aterosklerosis adalah oksidasi lemak yang terjadi pada lipoprotein densitas rendah (LDL), juga disebut perioksidasi lemak.

Studi antioksidan dan penurunan kejadian kardiovaskuler

Pada nurses "Healthy Study dan Health Professionals" Follow-up Study, terdapat penurunan 35-45% kejadian major coronary events (infark non fatal dan kematian akibat jantung) pada subjek dengan asupan vitamin E dengan kuantil tertinggi, diamati 4-8 tahun, dibandingkan dengan kuantil terendah. Keuntungan terbesar pada subjek yang mendapatkan 100-250 IU suplemen vitamin E/hari, dengan sedikit tambahan keuntungan pada dosis tinggi. Minum vitamin C lebih dari 50 mg/hari angka kematiannya lebih rendah dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskuler (PKV). Penelitian lain menunjukkan tidak ada hubungan antara vitamin C dan kejadian serangan jantung.Resistensi LDL terhadap oksidasi

Pemberian suplemen antioksidan yang larut dalam lemak seperti α-tocopherol atau probucol dibuktikan dengan studi klinik, meningkatkan resistensi LDL pada modifikasi oksidatif. Sebaliknya, suplementasi beta karoten tidak memproteksi LDL terhadap oksidasi walaupun terjadi akumulasi dalam partikelnya. Asam askorbat (vitamin C) juga memproteksi LDL tetapi tidak masuk didalam partikelnya sebab larut dalam air.

No comments: